Workshop Peningkatan Kompetensi Guru dalam Penyusunan Soal Berbasis AKM, Pembelajaran Berorientasi PISA dan Pemanfaatan Aplikasi AKM Kelas untuk Asessmen di SMA Negeri 1 Tempilang Tahun 2021

By | 16 November 2021

Tempilang- Pada hari Kamis, Jumat dan Senin, Tanggal 11, 12 dan 15 Novermber 2021 di SMA Negeri 1 Tempilang telah diadakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru dalam Penyusunan Soal Berbasis AKM, Pembelajaran Berorientasi PISA dan Pemanfaatan Aplikasi AKM Kelas untuk Asessmen. Acara dihadiri oleh Kepala SMA Negeri 1 Tempilang Bapak Suryadi, M. Pd., Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Kabupaten Bangka Barat Bapak H. Sudarni, S. Pd., Pengawas Pembina SMA/SMK Wilayah IV Bangka Barat Bapak Drs. H. Ishak., dan Ibu Ati Lasmanawati, M. Pd selaku narasumber.

Acara dimulai pukul 07.30 oleh kepala SMA Negeri 1 Tempilang, Bapak Suryadi, M. Pd., dalam kata sambutannya beliau menyampaikan  bahwa sebagai sekolah penggerak kita dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengajaran kepada siswa supaya siswa SMA Negeri  1 Tempilang khususnya bisa bersaing dan maju, dengan adanya  pelatihan-pelatihan tersebut semoga bisa mengecas semangat dan meningkatkan kemampuan para guru untuk terus memajukan pendidikan karena program sekolah penggerak itu sendiri adalah untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya profil pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berkebinekaaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Menurut Bapak Drs. H. Ishak selaku pengawas, beliau mengatakan guru dan siswa mempunyai kebebasan berinovasi dan bertindak dalam proses belajar mengajar sehingga terciptanya suasana yang menarik dan menyenangkan ketika belajar yang membuat siswa menjadi betah dan nyaman ketika berada di sekolah dengan demikian bisa meningkatkan motivasi siswa dalam menuntut ilmu/belajar di sekolah dan mengurangi atau menghilangkan sama sekali persentase siswa yang putus sekolah.

Menurut  pak Sudarni, S. Pd selaku Kacabdin, beliau mengatakan untuk mensukseskan PISA maka kita harus memulainya  dengan melakukan Asessmen Nasional  (AN) yang meliputi Asesmen Kompetensi Minimum ( Literasi dan Numerasi),  Survei Karakter dan Survei Lingkungan.  Beliau juga mengatakan berikan pemahaman yang baik kepada siswa  tentang media sosial, mengutip dari apa yang beliau katakan bahwa “hidup itu memang perlu pengorbanan tetapi jangan sampai menjadi korban dalam kehidupan”. Pepatah tersebut dapat kita maknai bahwa dalam hidup itu perlu pengorbanan, usaha dan kerja keras dalam meraih tujuan dan cita-cita , ketika kita tidak serius dalam berusaha dan berikhtiar dalam meraih cita-cita dan tujuan hidup yang ingin kita capai maka dikemudian hari kita tidak akan mampu bersaing dalam kehidupan untuk meraih kesusksesan dan ini akan membuat kita akan tergilas atau menjadi korban dalam kehidupan.

Menurut  Ibu Ati Lasmanawati, M. Pd selaku narasumber, beliau mengatakan PISA atau Program for International Student Asessment adalah studi international dibidang pendidikan yang diselenggarakan oleh OECD (organisasi international bidang kerja sama dan pembangunan ekonomi). PISA atau Program for International Student Assessment adalah penilaian tingkat dunia yang diselenggarakan tiga tahun sekali,  untuk menguji performa akademis anak-anak sekolah yang berusia 15 tahun ke atas yang mengukur kemampuan literasi membaca, literasi matematika dan literasi sains. Tujuan dari studi PISA adalah untuk menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia, dengan maksud untuk meningkatkan metode-metode pendidikan dan hasil-hasilnya. Bu Ati juga mengatakan,Bangka Belitung menjadi salah satu dari tiga provinsi yang ditunjuk mewakili Indonesia dalam program for international student (PISA) selain DKI Jakarta dan Yogyakarta. Untuk meningkatkan literasi dan numerasi para siswa, guru harus  membiasakan siswa untuk bernalar, berpikir kreatif  dan kritis supaya bisa memecahkan masalah yang dihadapi ketika belajar, peran guru sangat penting untuk memberikan motivasi dan membantu siswa. Dalam proses belajar mengajar guru perlu membuat soal harian, PTS dan US yang mengarah kepada PISA agar anak –anak terbiasa dengan soal berbentuk PISA.

Alhamdulillah atas kerjasama dan kekompakannya workshop selama tiga hari berjalan lancar dan sukses. Semoga tujuan worksop ini bisa tercapai. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *