Kita ketahui bahwa masyarakat indonesia merupakan masyarakat multikulturalisme yang penuh dengan latar berbeda sehingga rawan akan konflik. Beranjak dari hal di atas pentingnya membumikan atau mengkampanyekan kembali nilai-nilai Pancasila dalam setiap ruang baik di satuan pendidikan, khusus nya kepada peserta didik sebagai penerus bangsa supaya melestarikan kembali nilai nilai luhur yang terdapat dalam sila sila nya dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa waktu yang lalu Bapak/ Ibu guru SMA Negeri 1 Tempilang mengisi Survei Pemanfaatan Konten Persatuan dan Keberagaman dari PUSPEKA. Tindak lanjut dari kegiatan tersebut adalah PUSPEKA mengundang 30 siswa dan 30 guru dari sekolah penggerak/pusat keunggulan pilihan dari 28 provinsi. Terkait dengan pemenuhan target Rencana Strategis Tahun 2021, maka Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan melaksanakan kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dan Workshop untuk mengukur pemahaman, pemanfaatan, serta dampak konten persatuan yang dihasilkan oleh Puspeka terhadap pemangku kepentingan di bidang pendidikan
SMAN 1 Tempilang merupakan salah satu Sekolah Penggerak yang lolos terpilih mewakili provinsi kepulauan Bangka Belitung dalam kegiatan yang di selenggarakan oleh Pusat Penguatan Karakter CPUSPEKA) Kemendikbudristek RI secara luring, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 9 – 11 November 2021 di Hotel Santik BSD City Serpong Teraskota Entertainment Center, CBD Lot VII B, Jl. Pahlawan Seribu, Lengkong Gudang, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15311. Kegiatan ini di ikuti oleh perwakilan dari 28 provinsi se indonesia ini membahas tema tentang persatuan dalam keberagaman. Berkaitan dengan kegiatan di masa pandemi Covid-19, seluruh peserta wajib melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Sebagai persyaratan mengikuti kegiatan tersebut di atas, setiap peserta wajib menyerahkan sertifikat vaksinasi. Perwakilan guru dan siswa SMAN 1 Tempilang adalah Pak Karman, S. Sos dan Anggi Saputra Kelas XI IPS 2.
Kegiatan ini berisi tentang pemaparan produk-produk seperti video atau film. Selain itu, terdapat sesi diskusi dan pengisian survei setelah melihat dan mencermati konten serta dapat memberikan saran dan masukan ataupun kritik terhadap konten tersebut.
Masalah yang paling serius yang di bahas pada acara tersebut ialah masalah intoleransi karena masalah ini dianggap serius kedepan, dan bisa menimbulkan perpecahan. Satu kata kunci yang harus kita bangun untuk meminimalisir masalah diatas yaitu dengan Cerdas Berkarakter dalam memahami keberagaman yang ada di Negara kita, dan saling merhargai,menghormati antar perbedaan akan memperkuat keutuhan NKRI, semoga dengan terselenggaranya kegiatan ini membawa sebuah revolusi yang besar dengan upaya membumikan dan mengkampanyekan kembali nilai-nilai pancasila dengan menghilangkan Keseragaman dalam Keberagaman.
Terima Kasih banyak Puspeka dengan adanya acara DKT dan Workshop yang sudah saya ikuti, terus menambah wawasan tentang toleransi dalam lingkup sekolah yang di dalamnya sebagai pendidik. Banyak masukan dan pengalaman yang saya sharing terhadap rekan² pendidik dan peserta didik. Karena memang masih banyak terjadi intoleran di lingkup sekolah kami. Dengan adanya pengetahuan yang baik tentang melakukan tolerasi yang benar saya yakin semua akan terasa damai dan indah.