Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bergotong royong, berkebinnekaan global.
Dalam mencapai visi tersebut banyak permasalahan yang harus diatasi, diantaranya Tiga Dosa Dalam Dunia Pendidikan yaitu: Intoleransi, kekerasan/pelcehana seksual, dan perundungan atau bullying. Untuk merumuskan formula solusi terhadap persoalan tersebut, dengan mengajak pihak-pihak terkait yang relevan. Langkah yang perlu dilakukan tidak hanya penguatan karakter, himbauan atau pelatihan, melaikan juga sanksi yang tegas bagi pelaku.
Dalam rangka pencegahan tindak kekerasan di satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah bekerjasama dengan Unicef terkait dengan program pencegahan perundungan melalui sekolah penggerak. Program ini bertujuan untuk membangun peran pelajar di sekolah sebagai agen perubahan pencegahan untuk menyebarkan pesan dan perilaku baik di antara teman sebaya serta menciptakan sekolah aman, nyaman, dan penyenangkan.
SMA Negeri 1 Tempilang merupakan salah satu Sekolah Penggerak di Indonesia dan satu satunya di provinsi kepulauan Bangka Belitung sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Nomor: 6555/CHK.00/2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi secara otomatis di tunjuk melakukan kegiatan penyampaian Program Roots Indonesia kepada agen perubahan. Peserta Sosialisasi Strategi Pencegahan Perundungan di SMA Negeri Tempilang adalah Peserta didik yang telah dipilih oleh teman sebaya-nya sebanyak 30 orang melalui system U-Repot Indonesia, yang menjadi influencer atau Agents of change di sekolah, perwakilan orang tua peserta didik, ketua momite sekolah. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Ibu Yulizhar, SH dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana serta fasilisator dari sekolah Bapak Agus Styawan, M.Pd dan Ibu Rimayani, S.Pd yang sudah dilatih, dan nanti selama 15 hari akan mendampingi peserta didik serta memberikan materi kegiatan Program Pencegahan Perundungan dan Roots Day di SMA Negeri 1 Tempilang. Kegiatan ini langsung di buka oleh kepala SMA Negeri 1 Tempilang Bapak Suryadi, S.Pd,M.Pd.
Pencegahan Perundungan melalui program Roots, yaitu program global pencegahan kekerasan di kalangan teman sebaya yang berfokus pada upaya membangun iklim yang aman di sekolah dengan mengaktivasi peran siswa sebagai influencer atau Agents of change. Program Roots menekankan pada peran peserta pendidik karena dianggap memiliki pengaruh yang besar dalam menghentikan kekerasan antar peserta didik di sekolah dengan menerapkan disiplin positif dan menyebarkan pesan anti perundungan.
Allhamdulillah kegiatan berjalan dengan lancar dan peserta didiknya antusias dalam kegiatan tersebut. Diharapkan program ini dapat membangun generasi muda yang memiliki iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, keunggulan intelektual, kecerdasan emosional, kecakapan/keterampilan, budi pekerti yang luhur, serta menciptakan masyarakat belajar yang kondusif, kreatif, dan inovatif sesuai tujuan bangsa Indonesia. Upaya peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan di Indonesia perlu dilakukan agar tercipta pendidikan yang bermutu dan merata, terwujudnya hak anak atas rasa aman dan bebas dari segala bentuk perundungan dan tindak kekerasan, serta terbangunnya peradaban bangsa yang menjunjung tinggi hak dan martabat manusia.